Minggu, 13 Juni 2010

I. PILIH SATU JAWABAN YANG BENAR PADA PILIHAN YANG TERSEDIA !

1. Dalam aplikasi pemrograman jaringan ada network tools secara tradisional. Berikut ini yang bukan merupakan network tools secara tradisional adalah …
A. Telnet B. FTP C. SMTP D. HTTP

2. Sedangkan yang bukan merupakan Internet Tools dalam aplikasi pemrograman jaringan adalah …
A. Telnet B. NTP C. Chat rooms D. HTTP

3. SUN RPR, COBRA, JAVA RMI merupakan .....
A. Distributed Object Computing
B. Network Tools
C. Internet Tools
D. Collaborative Tools

4. Berikut ini merupakan fungsi dari middleware, kecuali ....
A. Software yang berfungsi sebagai konversi dan penerjemah
B. Software penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses.
C. Software sebagai compiler
D. Juga sebagai integrator

5. Contoh yang bukan merupakan Middleware adalah ....
A. Java : Remote procedure call
B. Object management group’s : Commond Object Request Broker Architecture
(COBRA)
C. Microsoft COM/DCOM (Component Object Mode)
D. J2SE

6. Layanan Middleware antara lain menyediakan kumpulan fungsi API (Application
Programming Interfaces) yang lebih tinggi daripada API yang disediakan sistem operasi dan layanan jaringan yang memungkinkan suatu aplikasi dapat ........., kecuali :
A. Mengalokasikan suatu layanan secara transparan pada jaringan
B. Menyediakan interaksi dengan aplikasi atau layanan lain
C. Diperluas (dikembangkan) kapasitasnya tanpa kehilangan fungsinya.
D. Meminimalisasi kapasitas jaringan.

7. Menyediakan antarmuka antara sebuah query dengan beberapa database yang
terdistribusi adalah merupakan layanan dari ….
A. Middleware C. Distributed Object Middleware
B. Application Server Middleware D. Program Package

8. Berikutnya karakteristik dari Client-Server, kecuali …..
A. Menyediakan layanan terpisah yang berbeda
B. Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur
Pengaksesan Resource
C. Antara client dan server merupakan hubungan many-to-one
D. Antara client dan server merupakan hubungan one-to-many


9. Berikut ini bukan merupakan operasi socket dalam pemrograman jaringan…
A. Menerima data B. Mengirim data
C. Menutup koneksi D. Reject pada data yang masuk

10. Pada IP Protokol Suite, ada protokol TCP dan UDP. Protokol TCP atau UDP tersebut
bekerja pada lapisan ......
A. Application B. Transport C. Network D. Datalink

11. Yang bukan merupakan karakteristik dari protokol TCP adalah …
A. Connection Oriented B. Reliable C. Stateful D. Connectionless


12. Dalam pemrograman jaringan, prinsip Socket Server, kecuali :
A. Put the server into a waiting state B. Created Server Socket Object
C. Send and receive data D. Backup data


13. Sedangkan prinsip socket pada client dalam pemrograman jaringan, kecuali :
A. Establish a connection to the server
B. Setup input and output streams
C. Open the connection
D. Send and receive data


14. Metode yang digunakan dalam InetAddress Class dalam pemrograman jaringan,
kecuali :
A. getByVariable() B. getByName()
C. getLocalHost() D. getAllByName()


15. Proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkan melalui network
ke alat lain disebuah network yang berbeda disebut....
A. Routing B. Switching C. Packaging D. Passing


16. Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui, kecuali :
A. Alamat tujuan
B. Route yang mungkin ke semua network remote.
C. Route terbaik untuk setiap network remote
D. Subnet tujuan


17. Berikut ini yang bukan merupakan jenis-jenis routing …..
A. Routing Switching B. Routing statis
C. Routing default D. Routing dinamis


18. Komunikasi logika pada lapisan Transport dapat berbentuk, kecuali ....
A. Connectionless atau connection-oriented.
B. Reliable atau unreliable
C. Stateful atau stateless.
D. Default atau defaultless


19. Yang bukan merupakan fungsi pada lapisan transport adalah ...
A. Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang berjalan pada host yang berbeda
B. Protokol transport berjalan pada end system
C. Mengalokasikan komunikasi pada proses aplikasi yang berjalan.
D. Layanan transport menyediakan demultiplexing untuk dapat mengirimkan segmen ke proses lapisan aplikasi yang sesuai berdasar alamat dan port proses tersebut.


20. Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik TCP,
A. Point-to-point
B. Reliable dan stateful
C. Connection-oriented
D. Acces mode medium


21. Terdapat dua kelompok dalam pemrograman client/ server berbasiskan TCP/IP, yaitu aplikasi client/ sever yang sifatnya implementasi dari suatu protokol yang sudah didefinisikan oleh suatu RFC (Request for Comments). Berikut ini contohnya kecuali,
A. HTTP B. FTP C. SMTP D. MAPI


22. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar ..........
A. Middleware adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan
network.
B. Contoh penerapan TCP Client Server dalam pemrograman jaringan adalah
memanfaatkan middleware ORB (Object Request Broker).
C. Middleware bisa dijelaskan pada 2 tataran, yaitu tataran konsep/paradigma dan
tataran aplikasi pemrograman.
D. Untuk membangun sebuah aplikasi client server multi platform programming
salah satu cara adalah dengan memanfaatkan middleware.


23. Prinsip kerja seperti ”virtual circuit” pada jaringan telepon dan lebih mementingkan tata-cara dan keandalan dalam pengiriman data antara dua komputer dalam jaringan. Pernyataan tersebut adalah prinsip kerja dari …..
A. TCP B. IP C. ROUTING D. SWITCHING


24. Prinsip kerja yang mengandalkan mekanisme connectionless adalah prinsip kerja
dari:
A. TCP B. IP C. ROUTING D. SWITCHING


25. TCP memiliki karakteristik sebagai berikut, kecuali ....
A. Berorientasi sambungan (connection-oriented).
B. Full-duplex.
C. Dapat diandalkan (reliable).
D. Input stream


26. Sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain
dalam bentuk basis data di dalam jaringan komputer disebut .....
A. DNS B. HTTP C. FTP D. SNMP


27. Pengelola dari sistem DNS terdiri dari 3 komponen. Berikut ini yang bukan merupakan
ketiga komponen tersebut adalah :
A. DNS resolver B. Recursive DNS Server
C. Authoritative DNS Server D. DNS Reserver


28. Jaringan SNMP yang dikelola terdiri dari tiga komponen utama, kecuali .....
A. Pengelolaan perangkat
B. Perangkat lunak yang berjalan pada perangkat yang dikelola
C. Sistem manajemen jaringan (NMS) perangkat lunak yang berjalan pada manajer
D. Perangkat lunak yang diklasifikasikan


29. SNMP beroperasi pada Layer .................
A. Network C. Transport
B. Aplikasi D. Datalink


30. Merupakan protokol standard industri yang digunakan untuk memonitor dan
mengelola berbagai perangkat di jaringan Internet meliputi hub, router, switch,
workstation dan sistem manajemen jaringan secara jarak jauh (remote) adalah ......
A. Telnet B. FTP C. SMTP D. HTTP


31. Kelemahan ditemukan pada protokol …….. yaitu trap and request facilities yang memungkinkan penyusup memperoleh akses ke dalam sistem dan melakukan serangan Denial of Service (DoS) yang membuat sistem tidak berfungsi (down) atau tidak stabil. Kelemahan tersebut merupakan kelamahan dari protokol ….
A. Telnet B. FTP C. SMTP D. HTTP


32. Berikut ini merupakan tujuh unit data protokol SNMP kecuali .......
A. GetRequest B. SetRequest
C. GetNextRequest D. SetNextRequest


33. Mengubah nilai dari sebuah variabel atau daftar variabel. Bindings Variabel ditentukan dalam tubuh permintaan tersebut. Pernyataan tersebut merupakan perintah dari unit data protokol .....
A. GetRequest B. SetRequest
C. GetNextRequest D. SetNextRequest


34. Berikut ini bukan merupakan lapisan aplikasi pada jaringan ....
A. FTP B. HTTP C. TELNET D. SNMP


35. Sedangkan yang merupakan lapisan transport pada jaringan, kecuali ......
A. TCP B. UDP C. FTP D. Programming Interface (socket)


36. Perhatikan potongan program dibawah ini :
if ((socketfd = socket(AF_INET, SOCK_STREAM, 0)) < 0) {
fprintf (stderr, "tidak bisa memasang socket !\n");
exit(1);
Potongan program diatas digunakan untuk membuat kondisi ......
A. Jika socket yang digunakan bernilai kurang dari nol (0) maka akan menampikan pesan “tidak bias memasang socket”
B. Jika socket yang digunakan bernilai sama dengan nol (0) maka akan menampikan pesan “tidak bias memasang socket”
C. Jika socket yang digunakan bernilai kurang dari sama dengan nol (0) maka akan menampikan pesan “tidak bias memasang socket”
D. Jika socket yang digunakan bernilai lebih dari nol (0) maka akan menampikan pesan “tidak bias memasang socket”


TAMBAHAN KISI2 UAS PEMROG JARINGAN

CATATAN : Tolong di distribusikan ke Temannya


31. Kelemahan ditemukan pada protokol …….. yaitu trap and request facilities yang memungkinkan penyusup memperoleh akses ke dalam sistem dan melakukan serangan Denial of Service (DoS) yang membuat sistem tidak berfungsi (down) atau tidak stabil. Kelemahan tersebut merupakan kelamahan dari protokol ….
A. Telnet B. FTP C. SMTP D. HTTP


32. Berikut ini merupakan tujuh unit data protokol SNMP kecuali .......
A. GetRequest B. SetRequest
C. GetNextRequest D. SetNextRequest


33. Mengubah nilai dari sebuah variabel atau daftar variabel. Bindings Variabel ditentukan dalam tubuh permintaan tersebut. Pernyataan tersebut merupakan perintah dari unit data protokol .....
A. GetRequest B. SetRequest
C. GetNextRequest D. SetNextRequest


34. Berikut ini bukan merupakan lapisan aplikasi pada jaringan ....
A. FTP B. HTTP C. TELNET D. SNMP


35. Sedangkan yang merupakan lapisan transport pada jaringan, kecuali ......
A. TCP B. UDP C. FTP D. Programming Interface (socket)


36. Perhatikan potongan program dibawah ini :
if ((socketfd = socket(AF_INET, SOCK_STREAM, 0)) < 0) {
fprintf (stderr, "tidak bisa memasang socket !\n");
exit(1);
Potongan program diatas digunakan untuk membuat kondisi ......
A. Jika socket yang digunakan bernilai kurang dari nol (0) maka akan menampikan pesan “tidak bias memasang socket”
B. Jika socket yang digunakan bernilai sama dengan nol (0) maka akan menampikan pesan “tidak bias memasang socket”
C. Jika socket yang digunakan bernilai kurang dari sama dengan nol (0) maka akan menampikan pesan “tidak bias memasang socket”
D. Jika socket yang digunakan bernilai lebih dari nol (0) maka akan menampikan pesan “tidak bias memasang socket”


37. Pernyataan yang benar mengenai DNS adalah .........., kecuali :
A. Domain Name System (DNS) adalah sistem database terdistribusi yang digunakan untuk pencarian nama komputer di jaringan yang mengunakan TCP/IP.
A. DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser.
B. DNS membantu memetakan nama host sebuah komputer ke IP address.
C. DNS tidak dapat di implementasikan ke private network atau intranet.


38. Berikut ini merupakan keunggulan dari DNS, kecuali ....
A. Fleksible tanpa harus mempertahankan kelas dari IP.
B. Mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP Address sebuah komputer cukup nama host
C. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
D. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di
Internet maupun di Intranet.


39. Berikut merupakan pernyataan yang benar, kecuali ....
A. Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address.
B. Client DNS disebut dengan name server dan DNS server disebut dengan resolvers
C. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries.
D. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS.


40. Yang bukan merupakan pernyataan yang benar mengenai FTP Server adalah ....
A. FTP menggunakan protocol Transmission Control Protocol (TCP).
B. FTP menggunakan protocol IP
C. Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan
server.
D. Antara Klien dan Server akan dibuatkan sebuah sesi komunikasi sebelum transfer

data dimulai.



JAWABAN :

NO.1 s/d 35

1. D 11. D 21. D 31. C
2. A 12. D 22. A 32. D
3. D 13. C 23. A 33. B
4. C 14. A 24. B 34. D
5. D 15. A 25. D 35. C
6. D 16. D 26. A
7. D 17. A 27. D
8. D 18. D 28. D
9. D 19. C 29. B
10. B 20. D 30. C


SOAL NO 31 - 40

31 C
32 B
33 D
34 D
35 C
36 A
37 D
38 A
39 B
40 B

Minggu, 02 Mei 2010

NAMA : OKA
KELAS : 4IA04
NPM : 50406846
*TUGAS KOMPUTASI MODERN*
Distributed Computing, Grid Computing, Cloud Computing
• Distributed Computing :
Dalam memahami komputasi terdistribusi (distributed computing) dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satu defenisi sederhana dari komputasi terdistribusi adalah proses berjalannya sebuah aktifitas komputasi yang dilakukan oleh lebih dari satu komputer yang berbeda. Pemahaman lain tentang komputasi terdistribusi adalah sebuah distribusi sebagian dari sebuah sistem informasi melalui banyak sistem komputer di banyak lokasi (Burd: 2003) Sekarang ini banyak sekali produk-produk yang pasarkan juga telah banyak proyek yang mengembangkan apa yang disebut Komputasi Terdistribusi ini, yaitu pengembangan sebuah arsitektur system yang menciptakan adanya distribusi proses data antar jaringan system yang tersambung. Sebagai contoh proyek adalah proyek Seti@Home, sebuah proyek yang berupaya mengungkap adanya kehidupan yang centas (ET) di luar angkasa. Proyek lain yang dikembangkan saat ini dan dikembangkan dengan metode komputasi terdistribusi ( Brain H.Rudal, 2005), diantaranya;
a. Einstain@home, sebuah proyek yang mengungkap tentang teori Einstain tentang grafitasi serta hokum relativitas yang sampai saat ini belum bisa dibuktikan;
b. Brain Fingerprinting, sebuah proyek amerika yang akan membuat system yang dapat mengungkap informasi yang ada pada otak manusia;
c. Climate model forecast future, ini merupakan proyek yang akan memproyeksikan kondisi cuaca dunia akibat efek rumah kaca. Dengan system ini kondisi cuaca bumi hingga setengah abad kemudian dapat segera diprediksi.
Komputasi terdistribusi ini banyak diminati disebabkan metode ini lebih efiein, yaitu memanfaatkan kondisi idle/diamnya sebuah proses kerja CPU, media penyimpanan yang terdapat pada ratusan maupun ribuan sistem komputer yang terkoneksi yang bekerja bersama-sama menyelesaikan satu pekerjaan. Walaupun masih banyak kelemahan, seperti terbatasnya aplikasi untuk kompilasi, maupun 'bottleneck' pada jalur bandwith, ditambah lagi masalah keamanan serta standarisasi juga merupakan masalah lain yang tidak dapat diabaikan.
• Grid Computing :
Grid computing merupakan sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara vitual. Seperti halnya pengguna internet yang mengakses berbagai situs web dan menggunakan berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah sistem yang berdiri sendiri, maka pengguna aplikasi Grid computing seolah-olah akan menggunakan sebuah virtual komputer dengan kapasitas pemrosesan data yang sangat besar.
Konsep Grid computing pertama kali dieksplorasi pada tahun 1995 melalui eksperimen yang dikenal sebagai I-WAY, dimana jaringan berkecepatan tinggi digunakan untuk menghubungkan dalam waktu singkat, suber daya yang sifatnya high-end pada 17 situs di sepanjang Amerika bagian Utara. Selepas aktifitas ini, berkembang pula sejumlah proyek penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan teknologi inti Grid computing untuk hal-hal yang lebih "produktif" bagi berbagai komunitas dan disiplin keilmuan. Tidak kurang dari badan bernama National Technology Grid bentukan US National Science Foundation (Lembaga Ilmu Pengetahuan AS), yang bekerjasama dengan Information Power Grid dari NASA (badan luar angkasa Amerika Serikat), bersama-sama membentuk sebuah infrastruktur Grid computing untuk melayani kegiatan para peneliti di NASA maupun berbagai universitas di Amerika Serikat.
 perbedaan antara Distributed Computing versus Grid Computing?
Pada dasarnya kedua trend ini komputasi terdistribusi dan komputasi terkoneksi (grid computing) berjalan bersamaan, tergantung bagaimana cara melihat dan memahaminya. Pada kondisi pasar yang ada saat ini, kedua terminology tersebut saling tumpang tindih, dimana komputasi terdistribusi merupakan bagian dari komputasi terkoneksi. Terminology komputasi terkoneksi diambil berdasarkan sebuah scenario ideal dimana mata rantai pekerjaan CPU dan penyimpanan jutaan system antar fungsi jaringan di dunia dapat diakses oleh siapapun yang membutuhkannya secara mudah, fleksible dan siap saji. Hal ini tak ubahnya perusahaan listrik dalam membagikan koneksi listrik kepada pengunanya. Sun Microsystem mendefisikan komputasi terkoneksi sebagai sebuah infrastruktur perangkat keras dan lunak yang dapat menyediakan akses kemampuan komputasi secara konsisten, canggih dan murah. Komputasi terkoneksi juga dapat meliputi PC desktop, tapi dalam hal ini lebih berkosentrasi pada workstation yang lebih kuat, atau server, atau mungkin mainframe dan supercomputer yang bekerja seharian guna menyelesaikan satu masalah. Sehingga komputasi terkoneksi ini cenderung dipahami sebagai system yang berdedikasi (dedicated), dan penggunaan utamanya untuk pekerjaan yang berbeda. Dalam skala yang lebih luas, komputasi terdistribusi dengan berbagai macam bentuknya dapat diartikan sebagai sumber dari sekumpulan ratusan, ribuan PC end-user, dimana masing-masing memiliki kekurangan memory dan kekuatan proses pengolahan, dimana tujuannya bukan semata-mata mendistribusi tugas komputasi, tetapi adalah pelayanan terhadap pengguna(user). Namun kedua jenis konsep ini jangan dilakukan secara massif, perlu dilakukan pembatasan CPU baik pada level group, divisi, departemen dalam sebuah perusahaan. Dalam implementasinya di lapangan, terdapat jenjang dan bentuk dari arsitektur komputasi terdistribusi, Client-Server Architecture, Peer-to-peer Architecture dan N-Layer Client-Server Achitekture.
• Could computing :
Cloud computing sebenarnya merupakan sebuah konsep teknologi baru pada saat ini yang memungkinkan para pengguna IT atau lebih dikenal dengan istilah user, untuk menggunakan produk-produk IT dalam bentuk sebuah service, dengan konsep ini perusahaan atau organisasi pengguna service tidak perlu lagi memikirkan infrastruktur teknologi, men-training tenaga ahli, atau membeli lisensi sebuah software. Dengan cloud computing, perusahaan atau organisasi cukup berlangganan satu atau lebih service yang dibutuhkan dengan pembayaran dilakukan per service melalui Internet. Berikut ini beberapa breakdown dari pengertian cloud computing diatas.
1. SAAS (Software As A Service), merupakan konsep dimana perusahaan penyedia jasa (provider) memiliki sebuah aplikasi yang bisa digunakan oleh banyak client, dengan ini client tidak perlu menyiapkan sebuah server dan membeli lisensi software, mereka cukup membeli service dari aplikasi tersebut, tentu saja hal ini akan memangkas biaya operasional perusahaan.
2. Utility Computing, cloud computing jenis ini menawarkan sebuah solusi dalam bentuk virtual server dan jasa penyimpanan data (storage data center).
3. Web Services In The Cloud, merupakan jenis cloud computing yang menyedikan service APIs yang bisa digunakan oleh para developer untuk membangun sebuah aplikasi, contohnya: Google Maps, ADP Payroll Processing, the U.S Postal Service, Bloomberg, etc..
4. Platform As A Service, merupakan jenis cloud computing yang menyedikan service berupa application development environment, yaitu sebuah lingkungan pengembangan aplikasi dimana pengembang bisa menjalankan aplikasinya di server provider dan diserahkan kepada client-nya melalui Internet.
5. MSP (Manage Service Provider), yaitu merupakan service untuk melakukan manajemen terhadap aplikasi yang digunakan oleh cloud computing. Dengan service ini, manajemen aplikasi akan menjadi lebih mudah, karena dilakukan pada satu aplikasi yang digunakan oleh banyak user, sehingga bisa lebih focus, contohnya: scanning virus, spam dan lain sebagainya.
6. Service Commerce Platforms, yaitu merupakan sebuah hybrid SaaS and MSP. Service ini menghubungkan antara satu user dengan user lainya, jika diibaratkan dalam sebuah jaringan komputer, service ini bertindak sebagai hub yang menguhubungkan satu client dengan client lainnya. Service ini banyak digunakan dalam lingkungan perdagangan.

Selasa, 20 April 2010

“Kumpulan SOAL-SOAL PARALEL 4ia04 “

1. Aliran intruksi berfungsi untuk ? memberitahuakan apa yang harus dilakukan pada setiap langkah

2. Komputasi paralel membuktikan, kecuali ? model data

3. Yang benar tentang SIMD adalah ? komunikasi antar prosesor dilakukan melalui shared memory atau jaringan

4. EREW singkatan dari ? Exclussive Read ExclusiveWrite

5. Sebutan untuk semua proses identik ? comparator

6. Dibawah ini contoh aplikasi pengolahan paralel, kecuali ? penghitungan penggajian karyawan

7. Berikut ini hal2 yag berkaitan dengan kebutuhan komputasi paralel ? scanner

8. SISD di ciptakan oleh john von neuman pd tahun ? 1940-an

9. apa kepanjangan dari SISD? Sigle instruction stream, single data stream

10. komunikasi antara prosesor dilakukan melalui 2 yaitu ? shared memory dan jaringan interkoneksi

11. algoritma paralel adalah ? metode solusi untuk masalah yang akan di selesaikan dengan computer paralel

12. computer multiple-processor yang bias melakukan pengolahan paralel disebut ? computer paralel

13. yang termasuk searching deret terurut yaitu ? EREW dan CREW

14. berdasarkan aliran instruksi (algoritma), kelas computer dibagi menjadi ? benar semua

15. kepanjangan dari CREW adalah ? concurrent read Exclusive write

16. john von Neumann menciptakan model SISD pd tahun ? 1940

17. kepanjangan dari MIMD ? Multiple Intruction stream, Multiple data stream

18. pengolahan informassi yang menekankan pada manipulasi concurrent elemen data yang menjadi bagian dari satu atau lebih prosesor yang menyelesaikan satu masalah adalah pengertian dari ? pengolahan paralel

19. operasi pemindahan data pada algoritma sorting digunakan untuk menyelesaikan
masalah, kecuali ? komputasi pipeline

20. EREW kepanjangan dari ? Exclusive Read Exclusive Write

21. Metode solusi untuk masalah yg akan diselesaikan denagn computer paralel adalah ?algoritma paralel

22. Didalam komputasi paralel dibutuhkan ? algoritma , bahasa pemrograman, compiler

23. Throughput adalah ?banyak hasil yang dikeluarkan persatuan waktu

24. SISD diciptakan john von Neumann pd th ? 1940-an

25. Computer sangat cepat diperlukan dalam computer paralel untuk ? melakukan perhitungan yang sangat banyak dan cepat

26. yang mana dari kelas computer dibawah ini yang tidak termasuk computer paralel ? SMMD

27. yang mana dari tansonomi paralel berikut ini yang berkerja secara asinkron? MIMD

28. algoritma paralel yang baik adalah yang ? meminimalkan jumlah komunikasi yang dilaksanakan setiap prosesor

29. berdasarkan tg Lewis computer paralel dibagi menjadi ? synchronous & asynchronous

30. banyaknya keluaran yang dihasilkan perunit waktu ? Throughput

31. aliran data pada model komputasi dipengaruhi oleh algoritma, aliran2 ini dibedakan 4 kelas computer yaitu diantaranya? SISD,MISD,MIMD

32. MISD merupakan pengolahan data ooleh semua procecor bekerja secara ?simultan
33. CREW singkatan dari ? Concurrent Read Exclusive Write

34. Arsitekture paralel special purpose disebut ? Merging Network

35. Merging network dibangun dengan aturan? Rekursif

36. Contoh pada sebuah aplikasi computer paralel dibawah ini kecuali ? metode solisi untuk masalah

37. Suatu data di olah dengan cara berbeda oleh semua prosesor yang bekerja secara simultan ini disebut ioleh pengertian dari ? MISD

38. Jaringan untuk MERGING dibawah ini yang benar ? MERGING akan dilakukan oleh sekumpulan prosesor sederhana yang berkomunikasi melalui jaringan special purpose

39. Ada beberapa fase yang melakukan n/2 iterasi pada algoritma adalah 2

40. SISD diciptakan oleh John Von Neumann sekitar pd th ? 1940-an

41. Yang dbutuhkan komputasi paralel kecuali ? computer

42. 4 model komputasi ? SISD, MIMD, SIMD, MISD

Rabu, 31 Maret 2010

Tugas PKB minggu ke 4 (skenario)

TUGAS PKB minggu ke-4 :
 SOAL :
Buatlah naskah / scrip (min5) adegan lengkapi scrip tersebut dengan penjelasan mengenai jalur ( track ), rote ( peran ), properties( pendukung ), kondisi input.
 JAWABAN :
Naskah (Scrip)
• Jalur ( track ) : Sistem Menabung di BANK
• Rote ( Peran ) : Teller, Nasabah
• Prop ( Pendukung ) : Buku Tabungan, Uang, Kertas (Slip) menabung, Komputer, Mesin Uang dll.
• Kondisi Input : Nasabah Terdaftar di BANK

Adegan ( Scene ) 1 : Persiapan Nasabah
 Nasabah menyiapkan buku tabungan
 Nasabah menyiapkan uang
 Nasabah menyiapkan kertas(slip) untuk menabung




Adegan 2 : Teller Bersiap-siap
 Teller memberisalam
 Teller mengambil buku tabungan
 Teller mengambil uang
 Teller mengecek uang

Adegan 3 : Teller Memeriksa
 Teller menyebutkan jumlah uang
 Teller memasukkan atau memproses data ke computer
 Teller menghitung uang pada mesin uang
 Teller mengeprint buku tabungan

Adegan 4 : Teller mengemasi buku tabungan
 Nasabah menunggu
 Teller memberi buku tabungan
 Teller memberi ucapan terimakasih

Adegan 5 : Teller sudah selesai
 Nasabah mengecek buku tabungan
 Nasabah memberi ucapan terimakasih
 Nasabah meninggalkan BANK
Hasil :
 Nasabah khawatir
 Nasabah merasa senang
 Nasabah menunggu
 Nasabah bersiap-siap
 Nasabah sangat bersyukur

Rabu, 24 Maret 2010

TUGAS PKB MINGGU KE-2 :
2. Buatlah contoh jaringan semantic minimal terdiri dari 20 node :
a. Buatlah kalimat semantic
b. Setelah itu buat jaringan semantiknya.
*JAWABAN *
2.a Kalimat Semantik :

Sebuah keluarga terdiri dari ayah,ibu,anak.
Ayah tiap pagi pergi ke kantor naik mobil dengan merk xenia berwarna hitam,ayah seorang laki-laki. Ibu pergi ke pasar beli lauk dan sayur naik motor, ibu seorang wanita. Anak dari ayah dan ibu yang bernama indah mempunyai peliharaan kucing, anaknya seorang wanita. laki-laki , wanita dan binatang adalah mahluk hidup.



TUGAS PKB MINGGU KE-2 :
2. Buatlah contoh jaringan semantic minimal terdiri dari 20 node :
a. Buatlah kalimat semantic
b. Setelah itu buat jaringan semantiknya.
*JAWABAN *
2.a Kalimat Semantik :

Sebuah keluarga terdiri dari ayah,ibu,anak.
Ayah tiap pagi pergi ke kantor naik mobil dengan merk xenia berwarna hitam,ayah seorang laki-laki. Ibu pergi ke pasar beli lauk dan sayur naik motor, ibu seorang wanita. Anak dari ayah dan ibu yang bernama indah mempunyai peliharaan kucing, anaknya seorang wanita. laki-laki , wanita dan binatang adalah mahluk hidup.
2.b Jaringan Semantik :

Selasa, 16 Maret 2010

Nama : Oka
Kelas : 4ia04
NPM : 50406846

Tugas 1 Pengantar Kecerdasan buatan.


1 :) Representasikan Pengetahuan dari Pernyataan-pernyataan berikut ini menggunakan logika proposisi dan logika predikat

1. Karjo adalah seorang laki-laki

2. Karjo adalah Orang jawa

3. Karjo lahir pada tahun 1840

4. Setiap laki-laki pasti akan mati

5. Semua orang jawa mati pada saat krakatau meletus pada tahun 1883

6. Setiap orang pasti mati setelah hidup lebih dari 150 tahun

7. Sekarang tahun 2010

8. Mati berarti tidak hidup

9. Jika seorang mati maka beberapa waktu kemudian ia pasti dinyatakan telah mati

jawaban :
1. Laki-laki ( karjo )
2. Jawa ( karjo )
3. Lahir ( karjo, 1840 )
4. áµ¾ x : laki-laki ( x ) → mati ( x)
5. áµ¾ x : meletus ( krakatau, tahun 1883 ) → mati ( orang jawa, x )
6. áµ¾ x : Lb ( tahun 2010 – 1840 ) → mati ( x )
7. sekarang = 2010
8. mati → ┐ hidup
9. ÆŽ x : mati ( x ) → ÆŽ x : kemudian ( waktu ( y ) ) → di nyatakan (mati (x) )


2.) Buktikan apakah karjo masih hidup sekarang?
jawaban : karjo sudah mati
NAMA : OKA
KELAS : 4IA04
NPM : 50406846

JAWABAN SOAL Peng. Kecerdasan Buatan:

1.)

1. Laki-laki ( karjo )
2. Jawa ( karjo )
3. Lahir ( karjo, 1840 )
4. áµ¾ x : laki-laki ( x ) → mati ( x)
5. áµ¾ x : meletus ( krakatau, tahun 1883 ) → mati ( orang jawa, x )
6. áµ¾ x : Lb ( tahun 2010 – 1840 ) → mati ( x )
7. sekarang = 2010
8. mati → ┐ hidup
9. ÆŽ x : mati ( x ) → ÆŽ x : kemudian ( waktu ( y ) ) → di nyatakan (mati (x) )

2.) kesimpulan : karjo sudah mati

Kamis, 11 Maret 2010

Sejarah Singkat JAVA

Sejarah Singkat JAVA
Pada 1991, sekelompok insinyur Sun dipimpin oleh Patrick Naughton dan JamesGosling ingin merancang bahasa komputer untuk perangkat konsumer seperti cableTV Box. Dikarenakan perangkat tersebut tidak memiliki banyak memori, bahasa harus berukuran kecil dan mengandung kode yang liat. Juga karena manufakturmanufakturberbeda memilih processor yang berbeda pula, maka bahasa harusbebas dari manufaktur manapun. Proyek diberi nama kode ”Green”.
Kebutuhan untuk fleksibilitas, kecil, liat dan kode yang netral terhadap platformmengantar tim mempelajari implementasi Pascal yang pernah dicoba. Niklaus Wirth,pencipta bahasa Pascal telah merancang bahasa portabel yang menghasilkanintermediate code untuk mesin hipotesis. Mesin ini sering disebut dengan mesinmaya (virtual machine). Kode ini kemudian dapat digunakan di sembarang mesinyang memiliki interpreter. Proyek Green menggunakan mesin maya untuk mengatasiisu utama tentang netral terhadap arsitektur mesin.
Karena orang–orang di proyek Green berbasis C++ dan bukan Pascal makakebanyakan sintaks diambil dari C++, serta mengadopsi orientasi objek dan bukanprosedural. Mulanya bahasa yang diciptakan diberi nama ”Oak” oleh James Gosling yang mendapat inspirasi dari sebuah pohon yang berada pada seberang kantornya, namun dikarenakan nama Oak sendiri merupakan nama bahasa pemrograman yang telah ada sebelumnya, kemudian SUN menggantinya dengan JAVA.
Nama JAVA sendiri terinspirasi pada saat mereka sedang menikmati secangkir kopi di sebuah kedai kopi yang kemudian dengan tidak sengaja salah satu dari mereka menyebutkan kata JAVA yang mengandung arti asal bijih kopi. Akhirnya mereka sepakat untuk memberikan nama bahasa pemrograman tersebut dengan nama Java.
Produk pertama proyek Green adalah Star 7 (*7), sebuah kendali jarak jauh yang sangat cerdas. Dikarenakan pasar masih belum tertarik dengan produk konsumer cerdas maka proyek Green harus menemukan pasar lain dari teknologi yang diciptakan. Pada saat yang sama, implementasi WWW dan Internet sedang mengalami perkembangan pesat. Di lain pihak, anggota dari proyek Green juga menyadari bahwa Java dapat digunakan pada pemrograman internet, sehingga penerapan selanjutnya mengarah menjadi teknologi yang berperan di web.
Java telah mengakomodasi hampir seluruh fitur penting bahasa–bahasa pemrograman yang ada semenjak perkembangan komputasi modern manusia :
1. Dari SIMULA, bahasa pada tahun 65-an, bahasa yang paling mempengaruhi Java sekaligus C++. Dari bahasa ini diadopsi bentukan–bentukan dasar dari pemrograman berorientasi objek.
2. Dari LISP – bahasa tahun 55-an. Diadopsi fasilitas garbage collection, serta kemampuan untuk meniru generic list processing, meski fasilitas ini jarang yang memanfaatkannya.
3. Dari Algol – bahasa pada tahun 60-an, diambil struktur kendali yang dimilikinya.
4. Dari C++, diadopsi sintaks, sebagian semantiks dan exception handling
5. Dari bahasa Ada, diambil strongly type, dan exception handling.
6. Dari Objective C, diambil fasilitas interface.
7. Dari bahasa SmallTalk, diambil pendekatan single-root class hiérarchie, dimana object adalah satu kesatuan hirarki pewarisan
8. Dari bahasa Eiffel, fasilitas assertion yang mulai diterapkan di sebagian JDK 1.4
Apa itu Teknologi JAVA?
Sebuah Bahasa Pemrograman
Sebagai sebuah bahasa pemrograman, Java dapat membuat seluruh bentuk aplikasi, desktop, web dan lainnya, sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain.
Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan Java tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source.


Sebuah Development Environment
Sebagai sebuah peralatan pembangun, teknologi Java menyediakan berbagai macam tools : compiler, interpreter, penyusun dokumentasi, paket kelas dan sebagainya.
Sebuah Aplikasi
Aplikasi dengan teknologi Java secara umum adalah aplikasi serba guna yang dapat dijalankan pada seluruh mesin yang memiliki Java Runtime Environment (JRE).
Sebuah Deployment Environment
Terdapat dua komponen utama dari Deployment Environment. Yang pertama adalah JRE, yang terdapat pada paket J2SDK, mengandung kelas–kelas untuk semua paket teknologi Java yang meliputi kelas dasar dari Java, komponen GUI dan sebagainya.
Komponen yang lain terdapat pada Web Browser. Hampir seluruh Web Browser komersial menyediakan interpreter dan runtime environment dari teknologi Java.
Mengapa Mempelajari JAVA?
Berdasarkan white paper resmi dari SUN, Java memiliki karakteristik berikut :
1. Sederhana
Bahasa pemrograman Java menggunakan sintaks mirip dengan C++ namun sintaks pada Java telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple inheritance. Java juga menggunakan automatic memory allocation dan memory garbage collection.
2. Berorientasi objek (Object Oriented)
Java mengunakan pemrograman berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat secara modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemrograman berorientasi objek memodelkan dunia nyata kedalam objek dan melakukan interaksi antar objek-objek tersebut.
3. Dapat didistribusi dengan mudah
Java dibuat untuk membuat aplikasi terdistribusi secara mudah dengan adanya libraries networking yang terintegrasi pada Java.


4. Interpreter
Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda.
5. Robust (kopi robusta ?! ^_^)
Java mempuyai reliabilitas yang tinggi. Compiler pada Java mempunyai kemampuan mendeteksi error secara lebih teliti dibandingkan bahasa pemrograman lain. Java mempunyai runtime-Exception handling untuk membantu mengatasi error pada pemrograman.
6. Aman
Sebagai bahasa pemrograman untuk aplikasi internet dan terdistribusi, Java memiliki beberapa mekanisme keamanan untuk menjaga aplikasi tidak digunakan untuk merusak sistem komputer yang menjalankan aplikasi tersebut.
7. Architecture Neutral
Program Java merupakan platform independent. Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform yang berbeda dengan Java Virtual Machine.
8. Portabel
Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke platform yang berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang.
9. Performance
Performance pada Java sering dikatakan kurang tinggi. Namun performance Java dapat ditingkatkan menggunakan kompilasi Java lain seperti buatan Inprise, Microsoft ataupun Symantec yang menggunakan Just In Time Compilers (JIT).
10. Multithreaded
Java mempunyai kemampuan untuk membuat suatu program yang dapat melakukan beberapa pekerjaan secara sekaligus dan simultan.


11. Dinamis
Java didesain untuk dapat dijalankan pada lingkungan yang dinamis. Perubahan pada suatu class dengan menambahkan properties ataupun method dapat dilakukan tanpa mengganggu program yang menggunakan class tersebut.

Sumber : J.E.D.I - J.E.N.I (Java Education Network Indonesia)
distributed by Meruvian Education
Label: free stuff, Java, Open source

Selasa, 09 Maret 2010

masalah bank century

Setelah setahun bailout LPS masuk ke Bank Century, hasil audit BPK akhirnya membongkar adanya ‘pat-gulipat’ dalam pengelolaannya. Kasus ini diharapkan bisa terbongkar dengan transparan demi kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional.
Gagal mengikuti kliring pada tanggal 13 November 2008 menjadi awal dari terbongkarnya berbagai penipuan di Bank Century. Walau obat penawar sudah dikucurkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui dana talangan (bailout), namun hingga setahun berselang, bank yang kini berganti nama menjadi Bank Mutiara itu belum jua sembuh. Uang nasabah tetap tidak kembali, uang negara malah ikut raib. Kasus ini pun melebar ke area politik. Sementara beberapa nama petinggi negara ikut terseret-seret.
Gagal kliring itu sendiri karena Bank Century kekurangan dana di Bank Indonesia (BI) sebagai syarat mengikuti kliring. Sementara penyebab awal persoalan keuangan di bank ini menurut hasil pemeriksaan, adalah adanya surat berharga valuta asing (valas) bank ini yang bermasalah. Surat berharga yang dibeli pada 2003 yang seluruhnya (sekitar US$203,4 juta) diterbitkan oleh bank asing itu tergolong macet karena tidak memiliki rating.
Berawal dari situ, berbagai kebobrokan bank ini, termasuk dalam kegiatannya akhirnya terbongkar. Misalnya, diketahuilah bahwa dana cadangan bank ini di BI sudah di bawah saldo minimal. Di samping itu, selama ini bank ini ternyata melakukan penjualan reksadana walau tidak mempunyai izin. Bahkan, salah satu reksadana itu merupakan reksadana ‘bodong’. Alias, dibuat tanpa seizin Badan Pengawas Penanaman Modal (Bapepam). Reksadana tersebut dijual dengan nama Investasi Dana Tetap Terproteksi dan dikeluarkan oleh PT. Antaboga Delta Sekuritas.
Belakangan dikabarkan, sekitar Rp 1 triliun - 1,5 triliun uang nasabah terkena masalah seputar produk yang dikabarkan sudah dijual sejak tahun 2001 itu. Uang itu diberitakan mengalir ke rekening Robert Tantular sebagai pemilik bank dan rekannya di Antaboga.
Modus kasus yang boleh disebut pembobolan secara sistematis ini adalah dengan cara mengiming-imingi para nasabah dengan bunga tinggi di atas bunga deposito yang berlaku saat itu. Nasabah yang percaya, akhirnya memindahkan dananya dari Bank Century ke rekening Antaboga yang ada di Century juga. Setelah dana masuk ke rekening Antaboga, uang itu kemudian ditarik oleh Robert. Selain melalui cara itu, pembobolan dengan modus pinjaman juga dilakukan Robert. Yaitu, beberapa kredit dikucurkan manajemen lama ke berbagai nama yang ternyata ujungnya ke Robert juga. Untuk berbagai tindakan itu, pengadilan telah menghukum Direktur Utama PT Bank Century Tbk, Hermanus Hasan Muslim, tiga tahun penjara. Sementara Robert Tantular sebagai Direktur Utama PT Century Mega Investama dijerat hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp50 miliar. Namun, dengan dihukumnya mereka itu, tidak sendirinya menyelesaikan masalah bank ini. Karena seperti disebutkan di atas, kasus bailout Rp 6,7 triliun telah menyeret berbagai instansi dan oknum.
Kasus bailout sendiri berawal dari masalah kesulitan likuiditas dan modal Bank Century. Untuk mengatasi masalah keuangan itu, pada tanggal 15 Oktober 2008, bank central sebenarnya telah memerintahkan tiga pemegang saham mayoritas bank ini, yakni Robert Tantular, Rafat Ali Rizfi, dan Hesyam Al Waraq menandatangani letter of commitment yang isinya memuat janji ketiganya untuk membayar surat berharga yang jatuh tempo dan menambah modal bank. Selain itu, mereka juga berjanji mencari investor baru untuk menyelesaikan permasalahan bank paling lambat 31 Maret 2009. Namun, mereka tidak menepati janjinya sehingga Bank Century tidak bisa memenuhi kewajibannya pada nasabah.
Melihat kenyataan demikian, BI akhirnya memberikan fasilitas pendanaan jangka pendek pada bank ini sebesar Rp502 miliar pada 14 November 2008. Seiring dengan itu, BI juga kembali memerintahkan Robert, Hesyam dan Rafat menepati komitmennya yang dituangkan kemudian dalam letter of commitment pada 16 November 2008. Surat itu antara lain berisi komitmen untuk memindahkan surat berharga Bank Century ke bank kustodian di Indonesia, mengembalikan hasil pembayaran surat berharga yang jatuh tempo dan tidak akan menjaminkan surat berharga ke pihak lain. Tapi, letter of commitment ini juga tidak ditepati. BI pun kembali mengucurkan fasilitas pendanaan jangka pendek sebesar Rp187 miliar pada 18 November 2008.
Lantaran kondisi Bank Century makin memburuk, pada 21 November 2008 penanganan bank itu pun akhirnya diserahkan pada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pada saat itu juga, LPS menyuntikkan dana Rp2,77 triliun agar kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Century 10 persen. Kemudian pada 5 Desember 2008, LPS kembali menyuntikkan dana Rp2,20 triliun untuk memenuhi tingkat kesehatan bank. Ketiga, pada 3 Februari 2009 LPS memberi lagi dana sebesar Rp1,15 triliun. Dan keempat, pada 21 Juli 2009 LPS kembali menyuntikkan dana sebesar Rp630 miliar. Jadi, total LPS telah menyuntikkan dana Rp6,7 triliun kepada Bank Century setelah pengelolaan bank tersebut diambil alih.
Alasan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Menkeu, BI, dan LPS melakukan penyertaan modal sementara di bank ini melalui LPS, selain mengganti manajemen bank, karena BI menilai kondisi yang dialami Bank Century saat itu bisa berdampak sistemik yang bisa menimbulkan penyebaran masalah ke bank lainnya.
Dari segi legalitas, pengambilalihan pengelolaan Bank Century ini diperbolehkan sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/31/PBI/2008 tentang Fasilitas Pembiayaan Darurat Bagi Bank Umum. PBI ini merupakan aturan pelaksana dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (Perppu JPSK).
Namun kasus ini menjadi ramai karena setahun setelah LPS menalangi dan memasuki manajemen Bank Century, bank ini belum juga bisa sehat. Sebaliknya, permasalahan makin melebar hingga area politik, bahkan menyeret beberapa nama pejabat.
Pada Kamis (27/8/09) misalnya, Komisi XI DPR 2004-2009 telah memanggil Menkeu Sri Mulyani, pejabat BI, dan LPS untuk dimintai keterangan terkait lonjakan suntikan modal yang diberikan LPS. Dalam rapat itu, DPR menanyakan dasar hukum dikeluarkannya dana tambahan senilai Rp5,4 triliun kepada Bank Century, karena pemerintah awalnya hanya meminta persetujuan Rp1,3 triliun. Sementara itu, anggota dewan juga curiga atas ketidakjelasan pencairan deposito nasabah-nasabah tertentu. Dimana ada perlakuan khusus terhadap nasabah tertentu, sementara nasabah lainnya harus rela berdemo, tapi itu pun tetap terabaikan.
Menjawab pertanyaan anggota dewan, Menkeu Sri Mulyani, yang terkesan ingin membela diri menjelaskan kronologis penyelamatan Bank Century. Menurutnya, pada 13 November 2008, BI yang ketika itu masih dipimpin oleh Boediono mengundang dirinya untuk rapat konsultasi. Rapat itu berlanjut pada 16 November 2008, khusus membicarakan persoalan Bank Century. Kemudian 20 November 2008, BI menyampaikan surat bernomor 10/232/GBI/Rahasia tentang Penetapan Status Bank Gagal Bank Century dan penanganan tindak lanjutnya kepadanya. Di dalam surat itu, BI mengusulkan langkah penyelamatan Bank Century oleh LPS sesuai dengan Pasal 18 Perpu Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK). Dengan dasar itulah kemudian pada 21 November 2008, rapat KSSK menetapkan Bank Century sebagai bank gagal dan menyerahkannya ke LPS. Hal itu diputuskan karena BI menyatakan, jika tidak ditangani dengan benar maka akan berdampak sistemik.
Sementara itu, Kepala Eksekutif LPS Firdaus Djaelani mengatakan, lembaganya terpaksa menyertakan modal sebesar Rp6,7 triliun karena sebagian deposan-deposan besar yang telah jatuh tempo tidak lagi bertahan di Bank Century. Dia mengakui, 60 persen dari total suntikan modal kepada bank tersebut digunakan untuk membayar deposan yang telah jatuh tempo.
Berbagai penjelasan pemerintah saat itu tidak begitu saja diterima oleh DPR. Dewan pun kemudian meminta BPK melakukan audit investigasi atas penyertaan modal pemerintah melalui LPS ke Bank Century yang membengkak menjadi Rp6,7 triliun. belakangan, sesuai hasil audit BPK yang diserahkan ke DPR tertanggal 23 Nov 2009 menunjukkan adanya paling tidak lima bagian dugaan pelanggaran di dalam kasus Bank Century yang dilakukan oleh pemilik lama, BI, hingga KKSK.
Mulai dari proses merger tiga bank menjadi Bank Century, tidak tegasnya BI terhadap pelanggaran Bank Century selama tahun 2005-2008, hingga pengucuran dana bailout.
Melihat tanda-tanda tidak adanya perbaikan di bank ini, pengucuran dana triliunan itu pun semakin marak dipertanyakan publik. Apalagi, sebenarnya tidak ada landasan hukum yang sah bagi LPS untuk melanjutkan pengucuran dana setelah Perpu JPSK ditolak DPR pada tanggal 18 Desember 2008.
Untuk mendorong penyelesaian kasus ini, dari anggota DPR bahkan sempat terdengar usulan agar kewenangan Tim Independen Verifikasi Fakta dan Proses Hukum yang dibentuk Presiden untuk menyelesaikan kasus Bibit dan Chandra (Tim 8) diperluas, termasuk untuk masalah Century, karena awal kisruh di KPK dengan Polri juga disebutkan berawal dari kasus Century terkait pencairan deposito valuta asing sebesar AS$ 18 juta milik Boedi Sampoerna yang menyeret nama Kabareskrim Susno Djuaji.
Di DPR sendiri, diprakarsai oleh Fraksi PDIP muncul usulan menggunaan hak angket untuk masalah ini. Setelah hasil audit BPK keluar, angket yang telah resmi diusulkan kepada pimpinan DPR itu belakangan didukung oleh semua fraksi, setelah sebelumnya Fraksi Partai Demokrat tidak mengambil sikap. Bahkan, sempat empat Wakil Ketua DPR telah menandatangani usulan tersebut, namun Ketua DPR Marzuki Alie yang dari Partai Demokrat tidak bersedia membubuhkan tandatangan.
Sementara itu, Wakil Presiden Boediono sendiri pun sebelumnya telah menyatakan kesediaannya memberikan keterangan mengenai kasus ini. Menyimak apa yang terjadi dalam kasus ini, wajar jika timbul banyak pertanyaan pada pemerintah dan BI sebagai pemegang otoritas moneter. Antara lain, bagaimana bisa sampai terjadi sebuah bank menjual reksadana tanpa mempunyai izin sebagai Agen Penjual Reksadana (APERD)? Bahkan, bagaimana sebuah reksadana ‘bodong’ bisa lolos dari pengawasan Bapepam? Bagaimana pertanggungjawaban BI sebagai pengatur dan pengawas lembaga perbankan. Kenapa pula pemerintah tetap ngotot menggunakan Perppu yang sudah ditolak oleh DPR? Dan pertanyaan terbesar adalah, apakah kasus ini hanya terjadi pada Bank Century, atau justru merupakan cerminan perbankan nasional?
Berbagai pertanyaan itu hendaknya bisa terjawab dengan keluarnya hasil audit BPK. Pemerintah pun diharapkan jujur membuka masalah ini agar kepercayaan publik terhadap perbankan nasional tidak terganggu. MS,RIE (Berita Indonesia 72)

Senin, 11 Januari 2010

Lets Study Backpropagation Neural Network

Algoritma pelatihan Backpropagation Neural Network (BPNN) pertama kali dirumuskan oleh Werbos
dan dipopulerkan oleh Rumelhart & Mc.Clelland. Backpropagation neural network merupakan tipe
jaringan saraf tiruan yang menggunakan metode pembelajaran terbimbing (supervised learning). Pada
supervised learning terdapat pasangan data input dan output yang dipakai untuk melatih JST hingga
diperoleh bobot penimbang (weight) yang diinginkan. Penimbang itu sendiri adalah sambungan antar
lapis dalam JST. Algoritma ini memiliki proses pelatihan yang didasarkan pada interkoneksi yang
sederhana, yaitu apabila keluaran memberikan hasil yang salah, maka penimbang dikoreksi agar galat
dapat diperkecil dan tanggapan JST selanjutnya diharapkan dapat mendekati nilai yang benar. BPNN juga
berkemampuan juga berkemampuan untuk memperbaiki penimbang pada lapis tersembunyi (hidden
layer).

Secara garis besar BPNN terdiri atas tiga lapis (layer) yaitu lapis masukan (input layer) xi, lapis
tersembunyi (hidden layer) yj, dan lapis keluaran (output layer) zk. Lapis masukan dan lapis tersembunyi
dihubungkan dengan penimbang wij dan antara lapis tersembunyi dan lapis keluaran dihubungkan oleh
penimbang w’jk. Pada pelatihan BPNN, ketika JST diberi pola masukan sebagai pola pelatihan maka pola
tersebut akan menuju ke unit pada lapis tersembunyi untuk diterusan pada unit yang berada pada lapis
keluaran. Keluaran sementara pada lapis tersembunyi uj akan diteruskan pada lapis keluaran dan lapis
keluaran akan memberikan tanggapan yang disebut sebagai keluaran sementara u’k. Ketika u’k . ok
dimana ok adalah keluaran yang diharapkan, maka selisih (error) keluaran sementara u’k akan disebarkan
mundur (backward) pada lapis tersembunyi dan diteruskan ke unit pada lapis masukan. Oleh karena itu
proses tersebut disebut propagasi balik (backpropagation) dimana tahap pelatihan dilakukan dengan
merubah penimbang yang menghubungkan unit dalam lapis JST ketika diberi umpan maju dan umpan
balik. Untuk mempercepat proses pelatihan digunakan parameter laju pelatihan (learning rate) yang
nilainya berada pada kisaran 0-1. Selain parameter laju pelatihan, untuk mempercepat proses pelatihan
dapat digunakan parameter tambahan berupa momentum yang nilainya dijaga antara 0.5-0.9. Ketika
proses pelatihan selesai dan JST dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, tahap tersebut disebut
sebagai tahap penggunaan yang disebut mapping atau pemetaan.


Gambar lapis dan aliran sinyal dalam algoritma BPNN

Algoritma pelatihan BPNN terdiri dari dua tahap, yaitu feed forward propagation dan feed backward
propagation. Secara umum langkah dalam pelatihan JST menggunakan BPNN yang dilengkapi bias dan
momentum adalah sebagai berikut :

1. Menentukan jumlah input (pola masukan), hidden layer, dan output (target pelatihan).
prast_yuu@yahoo.co.id, prastyuu@gmail.com, prastyuu@elect-eng.its.ac.id


2. Memberi nilai awal secara random bagi seluruh weight antara input-hidden layer dan hidden
layer-output.
3. Melakukan langkah 3-11 secara berulang hingga diperoleh nilai error minimal yang
memungkinkan bagi JST untuk belajar dengan baik.
{FEED FORWARD PROPAGATION}
4. Tiap unit input (Xi) menerima sinyal input dan sinyal tersebut dikirimkan pada seluruh unit
hidden layer.
5. Tiap unit hidden layer (Zin_j) ditambah dengan input (Xi) yang dikali dengan weight (Vij) dan
dijumlah dengan bias bagian input;
{Unit Input*Weight(Input->Hidden)}
Zin_j[j]:=Zin_j[j]+Xi[i]*Vij[i,j];
{Ditambah Bias}
Zin_j[j]:=Zin_j[j]+Vij[0][j];
{Dihitung dalam Fungsi Pengaktif}
Zj[j]:=f(Zin_j[j]);
Fungsi pengaktif neuron yang digunakan pada seluruh bagian pelatihan harus sama. Fungsi
pengaktif neuron yang umum digunakan terdapat beberapa macam, yang paling umum adalah
fungsi sigmoid baik yang bipolar (-0.5 - +0.5) maupun unipolar (0 – 1) seperti berikut :

{sigmoid bipolar}
fbipolar:=(2/(1+exp(-1* Zin_j[j])))-1;
{sigmoid unipolar}
funipolar:=1/(1+exp(-Zin_j[j]));


6. Tiap unit output (Yink) ditambah dengan nilai keluaran hidden layer (Zj) yang dikali weight (Wjk)
dan dijumlah dengan bias bagian hidden layer. Untuk mendapatkan keluaran JST, maka Yink
dihitung dalam fungsi pengaktif menjadi Yk.
{Unit Keluaran*Weight(Hidden->Keluaran)}
Yink[k]:=Yink[k]+Zj[j]*Wjk[j,k];
{Ditambah Bias}
Yink[k]:=Yink[k]+Wjk[0,k];
{Dihitung dalam Fungsi Pengaktif}
Yk[k]:=f(Yink[k]);


{FEED BACKWARD PROPAGATION}

7. Tiap output dibandingkan dengan target yang diinginkan, untuk memperoleh error global
digunakan metode Sum Squared Error (SSE).
Error:=Error+(((O_target[k]-Yk[k])*(O_target[k]-Yk[k]))*0.5);


8. Tiap unit output menerima pola target sesuai dengan pola masukan saat pelatihan dan dihitung
nilai error-nya dan diperbaiki nilai weight-nya.
{Perhitungan Error dalam turunan Fungsi Pengaktif}
delta_k[k]:=(O_target[k]-Yk[k])*f’(Yink[k]);
Perbaikan weight output-hidden layer dilakukan dengan memperhitungkan laju pelatihan dan

momentum, laju pelatihan dijaga pada nilai kecil antara 0-1 dan momentum pada nilai 0.5-0.9.
{Perbaikan weight antara hidden layer-output}
update_Wjk[j,k]:=eLaju*delta_k[k]*Zj[j]+(update_Wjk[j,k]*eMomentum);
{Perbaikan weight bias antara hidden layer-output}

prast_yuu@yahoo.co.id, prastyuu@gmail.com, prastyuu@elect-eng.its.ac.id


update_Wjk[0,k]:=eLaju*delta_k[k];

9. Tiap weight yang menghubungkan unit output dengan unit hidden layer dikali selisih error
(delta_k) dan dijumlahkan sebagai masukan unit berikutnya.
{Perhitungan Error*Bobot Keluaran}
delta_in_j[j]:=delta_in_j[j]+delta_k[k]*Wjk[j,k];
{Perhitungan Error dalam turunan Fungsi Pengaktif}
delta_j[j]:=delta_in_j[j]*f’(Zin_j[j]);


Perbaikan weight hidden layer-input dilakukan dengan memperhitungkan laju pelatihan dan

momentum, laju pelatihan dijaga pada nilai kecil antara 0-1 dan momentum pada nilai 0.5-0.9.
{Perbaikan weight antara masukan dan hidden layer}
update_Vij[i,j]:=eLaju*delta_j[j]*Xi[i]+(Vij[i,j]*eMomentum);
{ Perbaikan weight bias antara masukan}
update_Vij[0,j]:=eLaju*delta_j[j];

10. Tiap weight dan bias yang ada pada JST diperbaiki.
{Penambahan Nilai Perbaikan Bobot Hidden layer-Keluaran}
Wjk[j,k]:=Wjk[j,k]+update_Wjk[j,k];
{Penambahan Nilai Perbaikan Bobot Masukan-Hidden layer}
Vij[i,j]:=Vij[i,j]+update_Vij[i,j];
11. Uji kondisi pemberhentian pelatihan.
Pada kondisi dimana JST telah selesai dilatih, maka JST tersebut dapat diujicoba sebelum pada
akhirnya JST tersebut digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Maka untuk menggunakan hasil
pelatihan tersebut digunakan weight yang telah diperoleh dari proses pelatihan untuk memperoleh hasil
target yang telah dilatihkan. Pada BPNN yang telah dibahas di atas, algoritma ujicoba JST yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut :

1. Tiap unit input (Xi) menerima sinyal input dan sinyal tersebut dikirimkan pada seluruh unit
hidden layer.
2. Tiap unit hidden layer (Zin_j) ditambah dengan input (Xi) yang dikali dengan weight (Vij) yang
diperoleh dari proses pelatihan dan dijumlah dengan bias bagian input;
{Unit Input*Weight(Input->Hidden)}
Zin_j[j]:=Zin_j[j]+Xi[i]*Vij[i,j];
{Ditambah Bias}
Zin_j[j]:=Zin_j[j]+Vij[0][j];
{Dihitung dalam Fungsi Pengaktif}
Zj[j]:=f(Zin_j[j]);


Fungsi pengaktif neuron yang digunakan pada seluruh bagian ujicoba harus sama. Fungsi
pengaktif neuron yang umum digunakan terdapat beberapa macam, yang paling umum adalah
fungsi sigmoid baik yang bipolar (-0.5 - +0.5) maupun unipolar (0 – 1) seperti berikut :

{sigmoid bipolar}
fbipolar:=(2/(1+exp(-1* Zin_j[j])))-1;
{sigmoid unipolar}
funipolar:=1/(1+exp(-Zin_j[j]));


prast_yuu@yahoo.co.id, prastyuu@gmail.com, prastyuu@elect-eng.its.ac.id


3. Tiap unit output (Yink) ditambah dengan nilai keluaran hidden layer (Zj) yang dikali weight (Wjk)
yang diperoleh dari proses pelatihan dan dijumlah dengan bias bagian hidden layer. Untuk
mendapatkan keluaran JST, maka Yink dihitung dalam fungsi pengaktif menjadi Yk.
{Unit Keluaran*Weight(Hidden->Output)}
Yink[k]:=Yink[k]+Zj[j]*Wjk[j,k];
{Ditambah Bias}
Yink[k]:=Yink[k]+Wjk[0,k];
{Dihitung dalam Fungsi Pengaktif}
Yk[k]:=f(Yink[k]);


4. Untuk mengetahui keandalan JST yang digunakan, hasil target pelatihan dibandingkan dengan
keluaran yang diperoleh ketika dilakukan ujicoba.
Daftar Pustaka :

-Mauridhi Hery P; Agus Kurniawan, Supervised Neural Networks dan Aplikasinya, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2006.
-Saludin Muis, Teknik Jaringan Saraf Tiruan, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006.
-Jong Jek Siang, Jaringan Saraf Tiruan dan Pemrogramannya Menggunakan Matlab, Andi, Yogyakarta,
2005.

prast_yuu@yahoo.co.id, prastyuu@gmail.com, prastyuu@elect-eng.its.ac.id

MENGENAL JOOMLA!

Joomla Open Source atau lebih sering dikenal dengan Joomla!
merupakan salah satu Content Management System (CMS) yang bersifat
Open Source, ialah sebuah software gratis yang dapat digunakan untuk
membuat web yang paling sederhana hingga paling kompleks sekalipun,
seperti web portal. Disebut open source karena pengguna dapat
memodifikasi, menghapus, maupun menambah script yang disertakan
dalam software tersebut asal tetap mencantumkan hak cipta dan mentaati
peraturan yang telah disepakati bersama-sama.
Software open source berbeda dengan software gratis (free use) karena
software yang bersifat gratis tidak menyertakan file-file aslinya (script)
dari software tersebut sehingga pengguna tidak dapat mengetahui
bagaimana dan apa isi yang terkandung di dalamnya. Intinya, kode
(script) dibuka untuk pengguna agar dapat dimodifikasi sendiri sesuai
Keinginan. Joomla! adalah salah satu CMS yang memilliki komunitas besar di
seluruh dunia dengan didukung oleh para pengembang ketiga yang akan
terus mengembangkan program inti Joomla!. Untuk mengetahui lebih
lanjut tentang CMS, silakan kunjungi website resminya di
http://www.opensourcecms.com.
1.1 Sejarah
Munculnya Joomla! berawal dari “konflik internal” di dalam
kepengurusan pengembang inti Mambo Open Source atau lebih sering
dikenal dengan Mambo pada tahun 2005. Pihak pendiri (Founder)
Mambo ingin membentuk sebuah institusi yang bernama Mambo
Foundation. Gagasan tersebut ditentang keras oleh pengembang dari
pihak ketika (3rd Developer), alasannya karena jika pengembangan
Mambo dikendalikan oleh Mambo Foundation dikhawatirkan suatu saat
Mambo akan dikomersilkan. Padahal tujuan awal lahirnya Mambo adalah
bersifat open source, siapapun dapat memodifikasi dan menambahkan
script agar sistem bekerja lebih baik dan lebih aman (secure), meskipun
hanya bersifat gratis.
Sekitar bulan Agustus 2005, sebagian pengembang inti Mambo keluar
dari kepengurusan pengembang program inti Mambo. Perlu diketahui,
Mambo dapat bekerja lebih baik dan berkembang sangat cepat karena
didukung oleh para pengembang pihak ketiga yang telah membuat
beberapa aplikasi tambahan yang sebut Component, Module, Plugin
(Mambots), dan Template. Tanpa aplikasi tambahan tersebut, Mambo
hanya sebuah software biasa dan tidak memiliki keistimewaan.
Pembahasan tentang Component, Module, Plugins (Mambots), dan
Template akan dikupas pada bab lain dalam buku ini.
3
Perkembangan selanjutnya, para pengembang inti Mambo yang keluar
dari kepengurusan tersebut bergabung dan pada 16 September 2005
membuat sebuah CMS bernama Joomla Open Source. Rilis versi awal
Joomla yaitu versi 1.0.0 yang merupakan “cloning” dari Mambo versi
4.5.3. Disebut cloning karena memang semua sciptnya sama persis.
Mambo kemudian membentuk kepengurusan baru untuk
mengembangkan Mambo versi selanjutnya. Salah satu pengurus dalam
mengembangkan program inti Mambo berasal dari Indonesia yaitu Adi
Setiawan.
Nama Joomla! merupakan sebuah ejaan yang berkaitan dengan ilmu
fonetik dari kata Swahili “Juumla” yang memiliki arti bersama-sama atau
secara keseluruhan. Pemilihan nama tersebut atas prakarsa para team di
belakang layar atas kesuksesan Mambo yang secara bulat dengan
komitmen mereka untuk melindungi minat masyarakat (komunitas) dan
gagasan para pencipta sebelumnya.
Nama Joomla! dipilih atas dasar rekomendasi dari ribuan komunitas dan
bahkan telah melewati beberapa seleksi yang cukup ketat serta
peninjauan ulang sangat berat terhadap merek sesuai dan pemasaran
profesional yang merasa bahwa Joomla! merupakan pilihan paling baik
dan tepat. Joomla! lebih dari sekadar perangkat lunak, yaitu orang-orang.
Komunitas di belakang Joomla! meliput para pengembang, para
perancang, pengurus sistem, penerjemah, para penulis isi, dan yang
paling penting yaitu pengguna (end user).
Ketika buku ini ditulis, Joomla sudah merilis versi 1.5.8. Sedangkan
untuk Mambo, terus terang tidak mengikuti perkembangan lagi sehingga
tidak mengetahui sampai sejauh mana perkembangannya. Meskipun
Joomla menggunakan bahasa PHP, bukan berarti harus memahami
seluruhnya tentang bahasa PHP. Bagi mereka tidak memahami kode
HTML, ASP, CGI, maupun php tidak perlu takut untuk mempelajarinya
4
karena meskipun tidak tahu tentang kode-kode tersebut, namun masih
bisa membuat sebuah web dinamis secara cepat dengan beberapa fitur
yang sangat lengkap.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Joomla!, dapat mengakses
langsung ke alamat website resminya di http://www.joomla.org.
1.2 Keunggulan Joomla!
Pada awal perkembangannya, Joomla! tidak diminati oleh masyarakat
luas. Alasanya klasik, yaitu dikarenakan Joomla! merupakan software
yang gratis sehingga dianggap tidak aman, banyak kelemahan, kurang
bergengsi, tidak impresif dan anggapan negatif lainnya.
Sikap apatis tersebut dipatahkan oleh para pengembang inti Joomla!
dengan dibuktikannya beberapa aplikasi tambahan yang sangat fleksibel
untuk disisipkan ke dalam sistem Joomla!. Pada akhirnya, masyarakat
dapat memanfaatkan Joomla! untuk berbagai keperluan terutama
membangun website secara cepat tanpa mengesampingkan segi
keindahan tampilan.
Mengapa orang memilih Joomla! ?
Aplikasi yang beragam dapat dibuat menggunakan Joomla! karena
memiliki beberapa kemampuan, diantaranya:
1. Dapat melakukan update halaman utama, halaman berita, halaman
artikel, maupun halaman arsip secara cepat.
2. Dapat menambahkan item menu baru pada main menu, other menu,
maupun top menu dengan mudah dan cepat.
3. Dapat mengatur weblink dengan cepat dan mudah.
4. Dapat mengatur banner (iklan).
5
5. Dapat mengatur FAQ (Frequently Asked Questions).
6. Dapat mengatur Newsflashes
7. Dapat membuat arsip dan menampilkannya kembali
8. Dapat mencetak, mengirim artikel lewat email, dan membaca artikel
dengan format PDF.
9. Dapat mengatur pengguna (user) dengan tingkat akses level yang
berbeda.
10. Dapat menambah komponen, modul, plugin, dan template dari pihak
ketiga (seperti: gallery, forum, calendar, video player, slide show,
antiflood, block IP, agenda, shoutbox, games, guestbook, shopping
cart, dan sebagainya).
11. Dapat menampilkan file multimedia tanpa harus membuat script
sendiri
Desain Joomla! berbeda dengan aplikasi sejenis seperti Microsoft
Frontpage maupun Macromedia Dreamweaver. Joomla! sangat fleksibel,
mudah digunakan, dan bentuknya sederhana, menjadikan software ini
sangat user friendly karena:
1. Mudah melakukan setup/instalasi.
2. Memiliki tampilan administrator yang sederhana untuk mengatur isi
situs (website).
3. Mudah digunakan untuk mengedit (menambah, mengubah, dan
menghapus) materi dan gambar.
4. Fleksibel untuk mengatur tampilan front end (halaman utama).
5. Fleksibel untuk menambah komponen, plugins, modul dan template
yang baru dari pihak ketiga.
6
Seperti telah diijelaskan sebelumnya bahwa Anda untuk menggunakan
Joomla! perlu lagi mengetahui konsep pembuatan web dengan HTML,
PHP, ASP, XML maupun DHTML. Pengguna cukup memasukan content
dan gambar yang ingin ditampilkan ke halaman situs. Bahkan webmaster
sekalipun tidak perlu memahami program FTP untuk melakukan upload
data, karena Joomla! sudah dapat menanganinya.
1.3 Manfaat Joomla!
Dalam waktu yang relatif singkat, Joomla sudah menjadi salah satu
software yang handal untuk berbagai keperluan sesuai dengan kebutuhan
penggunanya. Banyaknya aplikasi yang dapat disisipkan ke dalam sebuah
website, menjadikan Joomla! sebagai alternatif utama ketika membangun
sebuah website secara dinamis dan interaktif.
Joomla! dapat dimanfaatkan ketika memutuskan untuk mulai
mengembangkan dan mengelola website dinamis secara cepat dengan
tidak mengesampingkan keindahan tampilan dan fitur-fitur yang sangat
beragam. Berikut beberapa manfaat Joomla! sesuai dengan kebutuhan
dan tema website yang akan dibangun.
1. Website Jejaring Sosial (Social Network). Dengan memanfaatkan
ekstensi (Component, Plugin, dan Module), Joomla dapat
dimanfaatkan untuk membangun komunitas di internet dalam
berbagai bidang kompetensi seperti: keagamaan, hukum, kedokteran,
desain grafis, hacker, ekonomi, olah raga, dan bidang-bidang lainnya.

Pengantar JavaScript

Pengantar JavaScript
 JavaScript digunakan pada Web pages untuk meningkatkan design, validate forms, detect browsers, create cookies, GUI dsb
 JavaScript adalah bahasa scripting yang paling populer di internet dan bekerja pada banyak browser seperti Internet Explorer, Mozilla, Firefox, Netscape, Opera.
 Menggunakan sintaks seperti C++/Java
 Lihat di http://www.w3schools.com/js/
Apa itu JavaScript?
 JavaScript dirancang untuk menambah interaktif HTML pages
 JavaScript adalah bahasa scripting (bahasa scripting adalah sebuah lightweight programming language)
 JavaScript terdiri dari baris-baris code executable computer
 JavaScript biasanya embedded secara langsung pada HTML pages
 JavaScript adalah interpreted language (artinya bahwa scripts dijalankan tanpa di kompile terlebih dahulu)
 Setiap orang dpt menggunakan JavaScript tanpa harus membeli
Apakah Java dan JavaScript sama ?
 Java dan JavaScript adalah dua bahasa yang berbeda baik dari sisi konsep maupun dari sisi desain

 Java (dikembangkan oleh Sun Microsystems) adalah sebuah bahasa pemrograman yang powerful & sangat kompleks – sama dengan C & C++.
Apa yang dapat dilakukan JavaScript ?
 JavaScript dapat bereaksi terhadap events - JavaScript dapat di-set untuk menjalankan saat terjadi sesuatu, seperti sebuah page telah selesai dipanggil atau saat seorang user meng-klik pada HTML element

 JavaScript dapat membaca dan menulis HTML elements - JavaScript dapat membaca dan mengubah isi dari HTML element

 JavaScript dapat digunakan untuk mem-validasi data - JavaScript dapat digunakan untuk mem-validasi form data sebelum di-submitted ke server, hal ini akan mengamankan server dari pemrosesan extra

 JavaScript dapat digunakan untuk mendeteksi browser pengunjung - JavaScript dapat digunakan untuk mendeteksi browser pengunjung dan – memanggil page lain yang secara specifik didesain untuk browser tersebut

 JavaScript dapat digunakan untuk membuat cookies - JavaScript dapat digunakan untuk menyimpan dan memanggil informasi di komputer pengunjung
Pemrograman Client-Side
 HTML cocok untuk mengembangkan static pages
 Dapat digunakan membuat text/image layout, presentation, links, …
 Web page tampak sama setiap kali diakses
 Untuk mengembangkan interactive/reactive pages, harus diintegrasikan dengan programming
• Pemrograman client-side
 Programs ditulis dalam bahasa pemrograman yang terpisah
contoh : JavaScript, JScript, VBScript
 Programs diembedded pada HTML Web page, untuk mengidentifikasi komponen program
Contoh :
 Untuk menjalankan program guna menampilkan page digunakan browser, yang mengintegrasikan dynamic output dengan static content dari HTML
Scripts vs. Programs
 Bahasa scripting adalah simple, termasuk bahasa pemrograman interpreted
scripts di-embedded sebagai plain text, interpreted by application
 simpler execution model : tidak membutuhkan compiler / development environment
 saves bandwidth : source code di-download, tidak mengcompile executable
 platform-independence : kode di terjemahkan oleh banyak script-enabled browser
 Tetapi : lebih lambat daripada compiled code, tidak powerful/full-featured
JavaScript: adalah Web scripting language pertama, yang dikembangkan oleh Netscape pada tahun 1995. Mirip dengan Java/C++, tetapi lebih sederhana dan lebih fleksibel (loose typing, dynamic variables, simple objects)

JScript: adalah JavaScript versi Microsoft, diperkenalkan tahun 1996 core language yang sama, tetapi beberapa browser-specific seperti, IE & Netscape umumnya dapat menangani JavaScript & JScript

VBScript: adalah client-side scripting versi Microsoft Visual Basic
Common Scripting Tasks
 Menambahkan dynamic features pada Web pages
 validation of form data
 image rollovers
 time-sensitive or random page elements
 handling cookies
 Mendefinisikan programs dengan Web interfaces
 Menggunakan buttons, text boxes, clickable images, prompts, frames
• Keterbatasan dari client-side scripting
 Karena script code di-embedded dalam page, maka script dapat dilihat
 Untuk alasan keamanan, apa yang dapat dilakukan oleh script dibatasi
Contoh : tidak dapat mengakses hard drive client
 Karena dirancang untuk berbagai platform, maka script tidak berisi perintah khusus untuk setiap platform
 Script languages tidak full-featured
Contoh : Objek JavaScript tidak cocok untuk pengembangan proyek yg besar

PENGANTAR XML

APA ITU DOKUMEN XML
 Markup language yang mempuanyai format untuk mendeskripsikan data terstruktur yang merupakan bagian dari SGML ( standart general markup language)
 Perbedaan html dan XML
 HTML digunakan untuk mengatur tampilan informasi
 XML menciptakan dan memproses informasi
SINTAXS XML
 Semua elemen XML harus memiliki clos- ing tag.
 tag adalah case sensitive.
 Semua tag XML bersarang harus ditulis dengan benar.
 Semua elemen harus memiliki elemen root.
 Penggunaan atribut harus selalu dikutip.
 White space akan diperhatikan di XML. Berbeda dengan HTML, white space pada XML akan tetap diperhatikan.
 Untuk komentar, sama seperti HTML, tuliskan dalam .
ELEMEN XML
 elemen dapat mengandung element con- tent
 elemen dapat mengandung simple con- tent atau text content
 Elemen dapat mengandung mixed con- tent apabila menggabungkan element content dan simple content.
 Elemen dapat memiliki empty content apabila tidak memiliki nilai informasi apapun secara eksplisit

PENULISAN NAMA ELEMENT
 nama elemen dapat terdiri dari huruf,
 bilangan dan karakter lainnya.
 Nama elemen tidak boleh diawali dengan bilangan ataupun tanda baca.
 Nama tidak boleh diawali dengan XML
 (dan variasinya seperti xml, Xml...)
 nama tidak boleh berisi spasi.
STRUKTUR HTML


XML WELL-FORMAT
 Dokumen xml yang menuruti aturan yang berlaku
 Setiap tag pembuka ada tag penutup
 Tidak ada elemen yang overlapping
 Hanya memiliki satu utama
 Atribut harus ada tanda petik
 Adanya aturan case sensitif

MENAMPILKAN DOKUMEN XML
 Pengaitan stylesheet
 Style sheet di kaitkan kedalam dokumen XML, ex XSLT
 Pengikatan data
 Mengaitkan dokumen XML pada HTML dan mengikat elemen standar dalam halaman HTML
 Scripting
 Mengaitkan XML dan HTML dan mengakses serta menampilkan elemen XML dengan code scripting
 Pemograman
 Menampilkan XML sebagai Document Object Model(DOM) dan SAX, ex: visual basic, java, c++